PENGERTIAN, RUMUS, DAN CONTOH PERBANDINGAN SENILAI

Apa itu perbandingan senilai? Bagaimana rumus perbandingan senilai? Pada kesempatan ini, edutafsi akan membahas tentang pengertian perbandingan senilai, rumus perbandingan seharga, dan contohnya. Melalui pembahasan ini, diharapkan sobat Tafsi dapat memahami konsep perbandingan senilai dan mampu menggunakannya untuk menyelesaikan soal.

Pengertian Perbandingan

Edutafsi.com - Pada dasarnya, perbandingan berarti membandingkan dua besaran yang sejenis, yaitu besaran yang memiliki satuan yang sama.

Jika satuan dua besaran yang dibandingkan belum sama, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu.

Dalam matematika, dikenal dua jenis perbandingan, yaitu perbandingan senilai (seharga) dan perbandingan berbalik nilai (berbalik harga).

#1 Perbandingan Senilai

Jika a : b = m : n dan c : d = m : n, maka akan berlaku perbandingan senilai dengan bentuk a : b = c : d.

Misal 20 : 60 = 1 : 3 dan 30 : 90 = 1 : 3. Maka berlaku pula perbandingan senilai, yaitu 20 : 60 = 30 : 90.

#2 Perbandingan Berbalik Nilai

Jika a : b = m : n dan c : d = n : m, maka akan berlaku perbandingan berbalik nilai dengan bentuk a : b = 1/c : 1/d = d : c.

Misal 4 : 6 = 2 : 3 dan 15 : 10 = 3 : 2. Maka berlaku pula perbandingan berbalik nilai, yaitu 4 : 6 = 1/15 : 1/10 = 10 : 15.

Rumus Perbandingan Senilai

Untuk memahami apa itu perbandingan senilai, maka sobat tafsi perlu memahami konsep dua besaran yang sebanding atau berbanding lurus.

Jika dua buah besaran, A dan B merupakan dua besaran yang sebanding, maka secara matematis, hubungan keduanya dapat dinyatakan sebagai:
A ≈ B

Jika notasi di atas menyatakan bahwa besaran A dan B adalah berbanding lurus, maka nilai mereka akan selalu sebanding.

Maksudnya, jika nilai A semakin besar, maka nilai B juga akan semakin besar. Sebaliknya, jika A semakin kecil, maka B juga semakin kecil.

#1 Bentuk Umum

Perbandingan pada dasarnya membandingkan dua besaran yang sejenis dari dua kondisi yang berbeda dengan variabel yang sama.

Misalkan kita punya dua kondisi sebagai berikut:
A1 = nilai besaran A pada kondisi pertama
A2 = nilai besaran B pada kondisi kedua

Jika nilai A1 sebanding (berbanding lurus) dengan B1 dan nilai A2 berbanding lurus dengan B1, maka berlaku perbandingan senilai sebagai berikut:
A1 = B1
A2B2

Perlu sobat perhatikan, pada perbandingan senilai, jika A1 di ruas kiri berada di atas, maka B1 di ruas kanan juga berada di atas.

Jika perbandingannya kita balik menjadi A2 banding A1, maka persamaan perbandingannya menjadi:
A2 = B2
A1B1

Perhatikan bahwa jika A1 pada ruas kiri berada di bawah, maka B1 pada ruas kanan juga berada di bawah.

Dengan prinsip yang sama, jika A2 berada di atas, maka B2 berada di atas. Sebaliknya, jika A2 berada di bawah, maka B2 juga berada di bawah.

#2 Perkalian Silang

Dengan menggunakan prinsip perkalian silang, maka bentuk umum perbandingan senilai di atas dapat kita ubah menjadi:
A1 x B2 = A2 x B1

Dalam perbandingan, A1 dan B2 disebut sebagai suku tepi. Sedangkan A2 dan B1 disebut sebagai suku tengah.

Istilah tersebut berdasarkan penulisan perbandingan berikut:
A1 : A2 = B1 : B2

Berdasarkan konsep perkalian silang dan perbandingan senilai, maka hasil kali suku tepi sama dengan hasil kali suku tengahnya.

Contoh Perbandingan Senilai

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perbandingan senilai sejalan dengan konsep dua besaran yang berbandinga lurus.

Beberapa contoh besaran yang berbanding senilai antaralain:
1). Banyak barang dengan jumlah harganya
2). Banyak liter bensin dengan jarak yang ditempuh kendaraan
3). Jumlah bunga tabungan dengan lama menabung.

Jika dua besaran berbanding lurus, maka perbandingan dua kondisi dari masing-masing besaran tersebut merupakan contoh perbandingan senilai.

Yang perlu diingat, dalam perbandingan senilai, jika salah satu besaran diperbesar, maka besaran lain juga membesar.

Arti dan contoh perbandingan senilai

Misalnya, banyak barang dengan jumlah harganya. Semakin banyak barang yang kita beli, maka semakin banyak pula jumlah harga yang harus kita bayar.

Begitupula sebaliknya, semakin sedikit jumlah barang yang kita beli, maka semakin sedikit pula jumlah harga yang kita bayar.

Prinsip serupa juga berlaku pada contoh kedua. Semakin banyak jumlah liter bensin yang digunakan, maka semakin jauh pula jarak yang ditempuh kendaraan.

Demikian pembahasan singkat mengenai perbandingan senilai yang dapat edutafsi bagikan. Semoga melalui pembahasan ini, sobat tafsi dapat memahami konsep perbandingan senilai.

Jika bahan belajar ini bermanfaat, bantu kita ya untuk share ke teman-teman Kalian melalui share sosial media yang Kalian punya.

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
Matematika SMP,PERBANDINGAN